Imam Ma’had Darul Hadits Yaman Serukan Jihad Lawan Pemberontak Syiah

إصابة عدد كبير من الطلاب والوضع ينذر بكارثة

اليمن : الحوثيون يحاصرون السلفيين في دماج منذ أكثر من شهر لا ماء ولاغذاء ولادواء

السلفيون بدماج يرفضون مساعدات تاجر السلاح مناع ومقتل 28 من طلاب معهد دار الحديث

Serangan roket dan penembak jitu yang dilakukan oleh pemberontak Syiah Houti ke sekolah Darul Hadist dan lingkungan Sunni di distrik Dammaj pada Sabtu dan Ahad lalu menewaskan lebih dari 30 orang, termasuk mahasiswa asing. Di antara korban ada dua mahasiswa asal Indonesia, dari Medan dan Aceh.

Darul Hadits Dammaj Yaman didirikan pada tahun 1980 oleh almarhum Sheikh Muqbil Bin Hadi Al Wadie, seorang ulama Sunni. Saat ini menampung lebih dari 10.000 mahasiswa, 10 persen dari mereka berasal dari Arab, Uni Eropa, dan negara lainnya. Markaz ini dikepung kaum Syiah Hauthi (الحوثيون) pemberontak, sejak awal Dzulhijjah 1432H. Serangan kaum sesat Syi’ah telah menewaskan 30 mahasiswa Sunni di antaranya dua orang dari Indonesia berasal dari Medan dan Aceh. Kompleks Ahlus Sunnah Salafi ini diblokade hingga kini kehabisan air, makanan, obat-obatan dan bahan lainnya.

Inilah beritanya:

***  

Kemlu: 2 Mahasiswa Indonesia di Yaman Tewas Akibat Roket kaum Syiah

JAKARTA – Kementerian Luar Negeri memastikan ada dua korban mahasiswa asal Indonesia yang tewas akibat serangan pemberontak Syiah Houti di Yaman. Keduanya tewas dihantam roket.

“Betul ada yang terkena roket dan di antara korban ada 2 WNI,” kata Juru Bicara Kemlu, Michael Tene, sebagaimana dilansir detikcom, Selasa (30/11/2011).

Menurut Michael, mahasiswa tersebut berasal dari Medan dan Aceh. Namun, siapa identitas dan alamat jelas keduanya masih belum ada informasi lebih jauh.

“KBRI dan Kemlu sudah menghubungi keluarga,” ucapnya.

Sebagaimana diberitakan oleh voa-islam.com sebelumnya, serangan roket dan penembak jitu yang dilakukan oleh pemberontak Syiah Houti ke sekolah Darul Hadist dan lingkungan Sunni di distrik Dammaj pada Sabtu dan Ahad lalu menewaskan lebih dari 30 orang, termasuk mahasiswa asing. Di antara korban diduga mahasiswa asal Indonesia.

..Menurut Michael, mahasiswa tersebut berasal dari Medan dan Aceh..

Darul Hadits yang terletak di daerah yang dikuasai oleh pemberontak Syiah Houti, didirikan pada tahun 1980 oleh almarhum Sheikh Muqbil Bin Hadi Al Wadie, seorang ulama Sunni. Saat ini menampung lebih dari 10.000 mahasiswa, 10 persen dari mereka berasal dari Arab, Uni Eropa, Kami dan negara lainnya. Pemberontak Syiah, memandang sekolah ini sebagai ancaman lantaran mengisi wilayah utara.

Seorang guru sekolah Darull Hadits mengatakan, pihak pemberontak yang berasal dari suku Houthi meminta sekolah ditutup selama 2 minggu dan memblok pengiriman makanan untuk 10.000 orang. Akibat blokade itu mereka kehabisan bahan bakar, makanan dan air minum.  (an/dtk,voi) Rabu, 30 Nov 2011(voa-islam.com)

***

Imam Ma’had Darul Hadits Yaman Serukan Jihad Lawan Pemberontak Syiah

SANA’A, YAMAN (voa-islam.com) –  Kepala sekolah Muslim Sunni di provinsi Sa’ada, Yaman utara menyatakan Jihad terhadap kelompok pemberontak Syiah Houti karena mereka terus mengepung sekolah tersebut selama lebih dari sebulan, Radad Al Hashimi, seorang mahasiswa di sekolah itu mengatakan kepada Gulf News .

“Imam Darul Hadits di distrik Dammaj, Sheikh Yahya Al Hajouri, telah menyatakan perang terhadap para pemberontak Syiah Houthi yang telah menyerang dan menolak untuk membuka blokade mereka di sekolah itu,” kata mahasiswa tersebut.

Al Hashimi, yang telah belajar pendidikan agama di sekolah itu selama 10 tahun, mengatakan bahwa pemberontak Syiah menyerang sekolah dan tempat-tempat Muslim Sunni lainnya di Distrik Dammaj pada hari Sabtu dan Ahad dengan tembakan mortir dan penembak jitu sehingga menewaskan lebih dari 30 mahasiswa, termasuk mahasiswa asing.

Sumber-sumber mengatakan bahwa beberapa mahasiswa yang berasal negara Amerika, Perancis dan Indonesia termasuk di antara mereka yang terbunuh di distrik Dammaj.

Terletak di daerah yang dikuasai oleh pemberontak Houti, Darul Hadits didirikan pada tahun 1980 oleh almarhum Sheikh Muqbil Bin Hadi Al Wadie, seorang ulama Sunni dan saat ini menampung lebih dari 10.000 mahasiswa, 10 persen dari mereka berasal dari Arab, Uni Eropa, Kami dan negara lainnya.

Kehabisan makanan dan air

“Saya telah menerima banyak telepon dari saudara-saudara kami dari UEA, Arab Saudi, Kanada dan negara lain yang penuh semangat, siap untuk bergabung masuk. Kami belum perlu bantuan mereka saat ini karena banyak suku yang bergegas untuk mendukung. Tapi jika kita tidak bisa mengalahkan mereka, kami akan meminta bantuan kepada saudara-saudara kita dari luar,” tambah Radad Al Hashimi.

..Sumber-sumber mengatakan bahwa beberapa mahasiswa yang berasal negara Amerika, Perancis dan Indonesia termasuk di antara mereka yang terbunuh di distrik Dammaj..

“Karena blokade itu, para keluarga terpaksa tinggal di subsisten. Mereka kehabisan bahan bakar, makanan dan air minum..”

Pemberontak Syiah Houthi, yang memberontak kepada pemerintah Yaman setelah enam perang sporadis sejak 2004, membantah tuduhan pembunuhan siswa di distrik Dammaj dan menuduh media menerbitkan cerita-cerita palsu dan tidak berdasar. Dalam sebuah pernyataan yang dirilis kepada pers, kelompok pemberontak Syiah Houthi mengatakan bahwa kaum Salafi di sekolah tersebut mengangkat slogan yang melabeli mereka sebagai orang kafir yang menyesatkan.

Tidak ada obat-obatan

Setelah mendengar tentang penyerangan itu, sekelompok warga Yaman berjumlah 13 orang yang terdiri dari aktivis kemanusiaan dan wartawan menuju ke daerah itu untuk meneliti situasi. Para pemberontak Syiah Houthi menghentikan mereka di luar sekolah dan hanya diizinkan tiga aktivis untuk mengunjungi sekolah.

“Orang-orang di sekolah yang dikepung hidup dalam situasi yang sangat tidak berperikemanusiaan. Tidak ada obat dan makanan dan orang-orang terluka yang mati kehabisan darah karena kurangnya dokter dan obat-obatan” Mohammad Al Ahmadi, anggota kelompok mengatakan kepada Gulf News.

“Lebih dari 26 orang tewas dalam dua hari penembakan. Keluarga yang kelaparan dan banyak anak yang bisa segera mati. para pemberontak Syiah memperlakukan para aktivis secara kasar dan menyita memori kamera saya. Mereka takut bahwa kami akan mempublikasikan foto-foto tentang kebiadaban mereka yang kita dapatkan dari sekolah tersebut.” (by/gn,yob) Selasa, 29 Nov 2011

***

إصابة عدد كبير من الطلاب والوضع ينذر بكارثة

الحوثيون يحاصرون السلفيين في «دماج» ويستعدون لاقتحام دار الحديث السنية

08:48 م 17/11/2011

كتب أحمد زكريا:

@ahmad_78

فيما يستعد الحوثيون لاقتحام مبنى دار الحديث السنية في منطقة دماج بمحافظة صعدة اليمنية بحسب ما ذكرت وكالة أنباء مأرب برس، قال عضو جبهة علماء الأزهر الدكتور محمد البري في تصريحات خاصة لـ «الوطن» ان ما يحدث في دماج كارثة يجب منعها، مشددا على أنه لا يجب ترك طلاب دار الحديث يواجهون البلطجة الحوثية.

واضاف البري في تصريحات خاصة لـ «الوطن» ان طهران تقف وراء ما يحدث في منطقة «دماج»، مشددا على ان جميع المسلمين يأثمون ان لم يحمو طلاب دار الحديث.

واعتبر البري ان ما يقوم به حزب الله من دعم لنظام الرئيس السوري بشار الأسد خير دليل على ما تقوم به ايران من الوقوف بجانب الديكتاتوريات.

ويضرب الحوثيون حصارا على منطقة دماج مع شن عدد من الهجمات على السلفيين المقيمين بتلك المنطقة مما أدى الى اصابة عدد كبير من طلاب دار الحديث بحسب ما ذكرت تقارير اخبارية قالت ان الحوثيين مصممون على مواصلة الهجوم حتى تهجير آخر سلفى من المنطقة.

الى ذلك ترأس محافظ محافظة صعدة، الشيخ فارس مناع، لجنة وساطة تضم قادة عسكريين، وعددا من مشايخ صعدة، حيث زارت اللجنة مديرية دماج، والتقت بعدد من قادة السلفيين في دار الحديث بدماج، وناقشت معهم بنود اتفاق جديد يقضي بانهاء الحصار على دماج، ونزع فتيل التوتر في المنطقة بين السلفيين والحوثيين.

وضمت لجنة الوساطة كلا من الشيخ فارس مناع، وقائد لواء المدفعية في صعدة، حسين خيران، والشيخ محمد مشبب من قبيلة وايلة، وأبو علي الحاكم، مندوب الحوثيين، والشيخ صالح هربان الطويلي، والشيخ محمد الطحامي، وعدد آخر من المشايخ.

وأضافت وكالة أنباء مآرب برس «بعد ان تم الاتفاق، غادر فارس مناع ولجنة الوساطة دماج، على ان يتم التوقيع في منزل المحافظ، وعندما تحرك وفد السلفيين من دماج باتجاه منزل المحافظ في صعدة، تعرض الموكب لكمين من قبل الحوثيين، بالتزامن مع هجوم على دماج، أسفر عن سقوط جريح من طلبة دار الحديث، وهو الأمر الذي دفع بوفد السلفيين الى العودة الى دماج، وابلاغ لجنة الوساطة بما حدث».

وذكر موقع حشد الالكتروني ان «الوضع الانساني ينذر بكارثة انسانية وغذائية في منطقة دماج مع استمرار الحصار المطبق الذي يفرضه الحوثيون على المنطقة ومنع القافلة الغذائية من الوصول الى المنطقة المحاصرة».

http://alwatan.kuwait.tt/articledetails.aspx?Id=152080

***

اليمن : الحوثيون يحاصرون السلفيين في دماج منذ أكثر من شهر لا ماء ولاغذاء ولادواء

2/1/1433هـ – الساعة 01:20 م

ملتقى الخطباء: لحصار مضروب على المنطقة بشكل كامل منذ شهر وخمسة أيام، ولا يدخل لا ماء ولا غذاء ولا دواء’.

هكذا قال عن حسين الحجوري الناطق باسم مركز دماج في النداء الذي وجهه لمنظمات حقوق الإنسان ومنظمات الإغاثة العربية والإسلامية والدولية، وذلك لتقديم يد العون للمحاصرين في دماج الذين يمنع عنهم الحوثيون الإمدادات الغذائية والطبية منذ أكثر من شهر.

والمنطقة التي يتحدث عنها الحجوري هي منطقة ينتشر فيها التيار السلفي الذي يعاقبه الحوثيون بسبب العداء المعروف بين الطائفيين الصفويين وجموع المسلمين لاسيما التيار السلفي الذي يعد غصة في حلق المشروع الصفوي.

استغل الحوثيون الفراغ الذي أحدثته الأزمة اليمنية وطول تعليق حلها لما يقترب من العام في بناء دولتهم الجديدة في الشمال اليمني، حيث معاقل الحوثيين، وباشروا عملهم بشكل دؤوب لإيجاد موطئ قدم لإيران على البحر الأحمر، حيث تؤكد التقارير الواردة من هناك عن أن الحوثيين قد ‘اختزلوا بسرعة خطوات نحو إقامة دويلة جنوب المملكة العربية السعودية وشمال اليمن تمتد بين محافظتي الجوف ومأرب النفطية شرقا وميناء ميدي على البحر الأحمر غربا’، مثلما يفيد بذلك تقرير مركز أبعاد الاستراتيجي.

ودويلة الحوثيين تعني بأن واقعاً جديداً سيفرض على يمن ما بعد الرئيس علي عبد الله صالح، وموازين القوى ستختل بين المناهضين والسلطة الجديدة في صعدة، التي يعني وصولها إلى البحر الأحمر عبر القتال وتستولي على ميدي أنها ستنجح في إيجاد قناة إمداد في غاية الخطورة على الأمن الخليجي من جهة الغرب، وستغير من معادلة البحر الأحمر الاستراتيجية كلها، كونها ستعني مباشرة أن ما أحدثته ‘إسرائيل’ يوماً باستيلائها على ميناء إيلات أواخر أربعينات القرن الماضي، وأطلت بذلك على البحر الأحمر الذي كان بحيرة إسلامية عربية خالصة فتم بذلك ‘تدويله’، ستواصله إيران الآن بإطلالاتها على البحر الأحمر وتواصلها مع القوات الإيرانية المحدودة الموجودة في ميناء مصوع الإرتري وبعض القطع البحرية الإيرانية المتواجدة بذريعة مكافحة القرصنة بالقرب من الحدود اليمنية.

كما أن هذه الدويلة ستهدد التسامح اليمني الموجود، وتنذر بارتكاب مذابح قادمة على أسس طائفية، وهو ما يشدد عليه القيادي السلفي حسين الحجوري حين يقول لصحيفة الشرق الأوسط: ‘يحاربنا الحوثيون لأننا لسنا على مذهبهم، ويريدون فرض مذهبهم بالقوة علينا بعد أن سقطت محافظة صعدة في أيديهم، وفوق ذلك فهم يسعون إلى أن تكون لهم قوة موازية لقوة الدولة على الأرض حتى يكونوا مثل تنظيم حزب الله اللبناني الذي يعمل كدولة داخل الدولة’.

فما بين غفلة من العرب، وتلكؤ الرئيس صالح وأنانيته المفرطة، وتباطؤ القوى اليمنية المعارضة؛ فرض الحوثيون واقعهم الجديد، ونجحت إيران في وضع ورقة استراتيجية هامة على طاولة صراعها مع الدول الخليجية.

والأخطر فيما ترتب على ذلك، هي استدعاء القرامطة إلى اليمن السعيد، حيث صار الألم شديداً والمصيبة فادحة عندما فرض الحوثيون حصاراً خانقاً على معقل السلفيين أفضى إلى منع الحجاج من السفر لأداء فريضة الحج

المصدر: المسلم

http://khutabaa.com/index.cfm?method=home.con&ContentID=7080

***

سقوط 24 قتيلاً بهجوم للحوثيين على السلفيين في دماج

11/27/2011 5:07:28 PM أخر تحديث للصفحة في

براقش نت-متابعات

أكدت مصادر أمنية يمنية أن المسلحين التابعة لجماعة الحوثيين قامت بقتل 24 شخصاً في هجوم على بلدة سنية في محافظة صعدة، في محاولة لبسط سيطرتهم عليها، مشيرة إلى أن العملية تركزت على مركز ديني سني في دماج، ما أدى أيضاً إلى سقوط 61 جريحاً.

وقالت مصادر طبية إن العناصر الحوثية قامت بقصف المنازل في البلدة المحاصرة منذ فترة، في حين فشلت جهود الوساطة في وقف المواجهات.

ويستغل الحوثيون حالة الاضطراب التي تعيشها اليمن منذ عشرة أشهر بسبب الاحتجاجات المنادية بتنحي الرئيس علي عبدالله صالح من أجل توسيع رقعة سيطرتهم.

وسبق أن عبرت جهات في المعارضة عن قلقها حيال القوة المتصاعدة للحوثيين، وقال علي معماري، القيادي المعارض في صنعاء: “لا يمكننا الدخول في اتفاقيات سياسية مع جماعة مسلحة، لا يمكننا الطلب منهم الدخول في عملية سياسية إذا كانوا غير مؤمنين بها.”

واعتبر معماري أن اليمن لا يمكن لها أن تقبل وجود جماعات ترغب في التوسع بقوة السلاح وفرض رأيها على المجتمع، وقال إن الحوثيين “يشبهون تنظيم القاعدة لجهة أنهم يحملون السلاح ويعمدون إلى استخدام القوة لفرض مواقفهم.”

أما أحمد بحري، المتخصص في شؤون الحركة الحوثية، فيقول إنها مكونة من أكثر من مائة ألف مقاتل يخضعون بالكامل لأوامر زعيمهم عبدالملك الحوثي

وأضاف بحري أن الحركة منظمة بشكل جيد، وقد باتت تسيطر بالكامل على محافظة صعدة، وعلى مناطق واسعة في محافظات الجوف وعمران ومأرب وصنعاء والحجة.

وكان الجيش اليمني قد خاض ستة حروب مع الحوثيين، دون أن يتمكن من القضاء عليهم، ووقعت المواجهات الأخيرة عام 2009 عندما امتد الصراع إلى المملكة العربية السعودية التي قامت بعمليات عسكرية ضد الحركة. (CNN)

 http://www.barakish.net/news.aspx?cat=12&sub=11&id=23297

***

الاخبار

السلفيون بدماج يرفضون مساعدات تاجر السلاح مناع ومقتل 28 من طلاب معهد دار الحديث

 11/29/2011 4:22:50 PM أخر تحديث للصفحة في

براقش نت – رفض السلفيون في منطقة دماج بمحافظة صعده مساعدات غذائية مقدمة من تاجر السلاح فارس مناع , وقال مصدر قبلي في دماج إن السلفيين طلبوا ممن ووصلوا بمساعدات مناع العودة بها من حيث أتوا بها , مشيرا الى ان رفض السلفيين تلك المساعدات جاء بعد ما قام به تاجر السلاح مناع من دور مشبوه ومتواطئ والتآمر مع الحوثيين عليهم من خلال الوساطات التي قادها والتي كانت تزيد الامور اشتعالا .

 وقد واصل  الحوثيون قصفهم لمنطقة “دماج” ، ما أدى إلى ارتفاع عدد القتلى من الطلاب في مركز دماج إلى 28 قتيل وفقا للمتحدث باسم السلفيين بصعده .

وحسب أبو اسماعيل وهو المتحدث باسم السلفيين إن عدد القتلى الأجانب الدارسين في معهد دار الحديث بمنطقة دماج وصلوا إلى 11 قتيل ، أخرهم مقتل ليبي ومواطن مغربي يحمل الجنسية الفرنسية مساء أمس الاثنين .

ووصل عدد الجرحى إلى أكثر من 70جريحاَ، بينهم 5جراحهم خطيرة ، ولم يتلقون أية علاجات جراء الحصار المفروض عليهم.

يعاني آلالاف من سكان منطقة دماج من حصار خانق في محاولة للضغط على هؤلاء المحاصرين لتهجيرهم قسرياً كما أفاد ناشطون حقوقيون.

http://www.barakish.net/news.aspx?cat=12&sub=11&id=23375

(nahimunkar.com)