Oleh Divisi Ilmiah www.alburhan,com

Diterjemah oleh : Ustadz Agus Hasan Bashori Lc,M.Ag.

Pemikiran atau madzhab apapun jika  abecedenya dan prinsip-prinsipnya tidak bersandar pada Kitabullah dan Sunnah Rasulillah yang suci, dan tidak mengambil cahaya penerang dari keduanya, tidak mengambil dari makna-maknanya maka pada dasarnya pemikiran dan madzhab itu menyimpang dari kebenaran, terjatuh dalam kesalahan yang tercela, dan mendatangkan hal-hal yang tidak bisa diterima akal dan pikiran. Rabb kita telah memerintahkan kita  apa yang bermanfaat bagi ikiita, dan mengajari kita apa yang berguna bagi kita, memerintahkan kita untuk ittiba’ dan melarang kita dari ibtida’, mendorong kita untuk berpegangan dengan al-Qur`an dan sunnah dan telah menjelaskan jalan surga kepada kita.

Akan tetapi ada kaum-kaum yang menolak kecuali memperturutkan hawa nafsu mereka, tunduk kepada tujuan dan rencana mereka, patuh kepada kemauan mereka dan mengikuti angan-angan mereka, sehingga mereka sengaja membelokkan agama, mendatangkan apa yang tidak lurus dalam masalah dunia dan agama, mereka membuat-buat kedustaan, mengarang kebohongan, dan mereka saling menyiarkan hal tersebut karena sombong dan tertipu.

Inilah yang akan kita temukan dalam sebagian riwayat-riwayat ciptaan Rafidhah dan diketengahkan oleh kitab-kitab syiah imamiyah itsnay asyriyyah, dari hal-hal yang tidak bisa diterima oleh akal dan tidak dibenarkan oleh agama, tidak diridhai oleh muslim dan tidak dipercaya oleh orang cerdik.

Kami akan mengemukakan sebagian riwayat saja dengan menyebut sumbernya dan referensinya dalam kitab-kitab mereka, yang kita tidak mendapatkan gelar yang pas selain “lucu, mengenaskan” lucu dalam penyusunannya, pembuatannya, gubahannya dan khayalan para pembuatnya, menjadikan seseorang menangisi orang-orang yang diberi akal pikiran oleh Allah dan dianugerahi kecerdasan kemudian membenarkannya (percaya), meyakini dan megimaninya tanpa meneliti atau mengkonfirmasi sanadnya (pembawa berita) dan matannya (isi berita), tanpa mau menimbang dengan timbangan yang hakiki yaitu kitabullah dan sunnah Rasul-Nya yang terpercaya.

Abu Thalib Menyusuhi Nabi Dan Husen Menyusu Jempol Nabi !!

Terah diriwayatkan dalam al-Ushul Minal Kafi dari Ja’far bahwa dia berkata:

[لما ولد النبي صلى الله عليه وآله  مكث أياماً ليس له لبن، فألقاه أبو طالب على ثدي نفسه، فأنزل الله فيه لبناً، فرضع منه أياماً، حتى وقع أبو طالب على حليمة السعدية فدفعه إليها].

“Ketika Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam dilahirkan, dia tinggal beberapa hari tanpa ada ASI baginya, maka abu thalib melemparkannya pada susunya sendiri, maka Allah menurunkan air susu padanya dan di menyusu darinya selama beberapa hari, hingga abu thalib mendapatkan Halimah as-sa’diyyah lalu dia menyerahkannya kepadanya.” (lihat Kitab Ushul  minal Kafi, kitab al-Hujjah juz 1/halaman 458, cetakan Teheran.)

Hal serupa diriwayatkan berkaitan dengan Husain Radhiallahu ‘Anhu yang mana mereka berkata:

لم يرضع الحسين من فاطمة عليها السلام ولا من أنثى، كان يؤتى به النبي فيضع إبهامه في فيه فيمص منها ما يكفيه اليومين والثلاثة…

 

Husain tidak menyusu dari Fathimah ‘Alaihi Salam dan tidak dari seorang wanita, dia didatangkan pada Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam lalu beliau meletakkan jempol tangannya di mulutnya maka iapun  menyedot darinya apa yang bisa mecukupinya selama dua hari dan tiga hari….(Al-Ushul Minal Kafi juz 1/h. 465)

Cincin Di Pintu Surga Bersuara Dan Berkata: Wahai Ali!”

Diantara ghuluw mereka pada imam Ali ibn Abi Thalib Radhiallahu ‘Anhu adalah mereka meriwayatkan dari Rasulillah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam katanya beliau bersabda:

[إن حلقة باب الجنة من ياقوتة حمراء على صفائح الذهب، فإذا دقت الحلقة على الصحفية طنت وقالت: يا علي].

Sesungguhnya halaqah (Lingkaran besi) di pintu surga itu dari yaqut (batu delima) merah  di atas piring-piring emas, jika halaqah di atas piring itu diketuk maka akan bersuara dan berkata: wahai Ali!” Lihat kitab Rawdhatul wa’izhin karya al-Fattal juz 1 hlaman 111 cetakan Iran.

Salah seorang syiah kontemporer berkata: Kalau bukan karena pedang ibnu Muljam niscaya Ali ibn Abi Thalib termasuk orang yang kekal di dunia. Lihat kitab Ashl al-Syiah wa ushuluha halaman 112 cetakan Beirut, 1960 M.

Sungguh ini ini adalah kedustaan nyata dan kebohongan di siang bolong. Allah Subhanahu wa Ta’ala telah berfirman:

. ((كُلُّ نَفْسٍ ذَائِقَةُ الْمَوْتِ)) [آل عمران: 185]،

tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. (QS. Ali Imran 185)

Dan Dia berfirman tentang manusia terbaik secara mutlak:

((وَمَا جَعَلْنَا لِبَشَرٍ مِّن قَبْلِكَ الْخُلْدَ أَفَإِن مِّتَّ فَهُمُ الْخَالِدُونَ)) [الأنبياء:34]..

Kami tidak menjadikan hidup abadi bagi seorang manusiapun sebelum kamu (Muhammad); Maka Jikalau kamu mati, Apakah mereka akan kekal? (QS. Al-Anbiya`: 34)

Fatimah Itu Berasal Dari Apel Dan Imam Ali Dari Delima!

Diantara kedustaan mereka yang melalui itu mereka ingin ghuluw dan kultus kepada orang yang mereka inginkan adalah apa yang mereka riwayatkan atas nama al-Baqir Zaenal Abidin, bahwa ia berkata:

Ditanyakan kepada Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam : sesungguhnya anda mencadari fatimah dan menyertainya terus serta mendekatkannya kepada Anda, anda melakukan apa yang tidak anda lakukan pada putri anda yang lain? Maka beliau menjawab:

إن جبرئيل عليه السلام أتاني بتفاحة من تفاح الجنة فأكلتها، فتحولت ماء في صلبي، ثم واقعت خديجة فحملت بفاطمة، فأنا أشتم بها رائحة الجنة].

“Sesungguhnya Jibril ‘Alaihi Sallam datang kepada saya dengan membawa sebutir apel dari apel surga maka saya memakannya, laluapel itu berubah menjadi air di tulang rusukku, kemudian aku mengumpuli Khadijah lalu dia mengadung fatimah, maka saya mencium padanya aroma surga!” Lihat Ilal as-Syarai’ juz 1 hal. 183.

Ketika fatimah itu demikian maka Ali harus sepadan dengannya, akhirnya mereka menggubah suatu cerita tentang kelahiran Ali yang menyerupainya, yaitu abu Thalib datang membawa nampan yang berisi buah-buahan surga; ruthab dan delima, lalu abu thalib mengambil satu butir delima lalu bangkit dalam keadaan senang sejak saat itu hingga pulang ke rumahnya, dia terus memakannya dan berubahlah menjadi air di tulang rusuknya lalu dia mengumpuli Fatimah binti Asad maka ia mengandung Ali. Lihat kitab Rawdhatul Wa’izhin, al-Fattal, juz 1, hal. 111.

Pernahkan anda mendengar tentang Khirqail?!

Diantara yang lucu adalah riwayat mereka dari zaenal abiding ali ibnul husain bahwa dia berkata:

[إن لله ملكاً يقال له: خرقائيل له ثمانية عشر ألف جناح، ما بين الجناح إلى الجناح خمسمائة عام].

Sesungguhnya Allah memiliki malaikat yang disebut khirqail yang memiliki 18.000 (delapan belas ribu) sayap, jarak antara dua sayap adalah 500 tahun.” Lihat kitab al-Furqan juz 2. hal. 442, cet. Qumm Iran.

Namun sangat disayangkan kita tidak tahu apa tugas malaikat ini dan dimana ada sebutan malaikat ini di luar kitab syiah!!

Gajah… beruang… kelinci….  Dan kelelawar……

Masing-masing hewan ini memiliki kisah dan sejarah serta fase-fase yang tidak pernah ada di buku-buku di dunia ini dan tidak pernah disebut dalam syariat manapun di alam ini selain pada syiah. Mari kita perhatikan bersama apa yang dihasilkan oleh rajutan akal mereka. Kitab-kitab mereka meriwyatkan: ibnu Babawaih al-Qummi menyebutkan dari Abul Hasan bahwa ia ditanya tentang hewan yang dirubah bentuknya (dikutuk), dia berkata:

[فأما الفيل فإنه مسخ؛ لأنه كان زناء لوطياً، ومسخ الدب؛ لأنه كان رجلاً ديوثاً، ومسخت الأرنب؛ لأنها كانت امرأة تخون زوجها ولا تغتسل من حيض ولا جنابة، ومسخ الوطواط؛ لأنه كان يسرق تمور الناس، ومسخ السهيل؛ لأنه كان عشاراً باليمن، ومسخت الزهرة؛ لأنها كانت امرأة فتن بها هاروت وماروت، وأما الجري والضب ففرقة من بني إسرائيل، وأما العقرب فإنه رجلاً نماماً، وأما الزنبور فكان لحاماً يسرق في الميزان]..

Adapun gajah maka dia dikutuk karena banyak berzina dan homo. Sedang beruang dikutuk karena ia adalah laki-laki yang tidak pencemburu (rela dengan kehinaan pada keluarganya). Sedangkan kelinci ia dulunya adalah wanita yang mengkhianti suaminya (berselingkuh), tidak mandi dari haidh dan jinabah. Adapun kelelawar maka karena ia mencuri kurma manusia.

Suhail dikutuk karena ia pemungut pajak di Yaman, dan dikutuk  Venus karena  dia adalah seorang wanita yang karenanya Harut dan Marut tergoda, adapun ikan al-Jaryu (sejenis ikan lele) dan kadal padang pasir maka berasal dari anak-anak Israel, dan kalajengking itu pria penggunjing dan Tawon itu penjual daging yang mencuri timbangan.] .. Riwayat ini bisa anda dapatkan di kitab mereka Ilal as-Syarai’ halaman 485-486 cetakan Najaf.

Ini setetes dari lautan, sekedar contoh kebohongan dan kedustaan yang dipasarkan oleh pemikiran syiah imamiyyah. Kalau kita kumpulkan tentu menjadi panjang, maka kami cukupkan dengan beberapa riwayat saja..

http://www.alburhan.com/articles.aspx?id=4051&selected_id=-4052&page_size=5&links=False