Info
PENGUMUMAN PERUBAHAN EMAIL USTADZ ABU HAMZAH AGUS HASAN BASHORI
Bismillahirrahmanirrahim.
Saudara-saudaraku sekalian dimanapun Anda berada, perlu diketahui bahwa email pimred@qiblati.com sejak 8 Februari 2012 ini bukan lagi menjadi milik Ustadz Abu Hamzah Agus Hasan Bashori Lc., M.Ag, oleh karena itu siapa saja yang ingin mengirim email kepada beliau diharap mengirimkan ke abu_hamzah@msn.com.
Demikian pemberitahuan ini. Semoga antum semua senantiasa dirahmati dan dilindungi oleh Allah subhanahu wata’ala.
ttd,
ADMIN
Kajian Bulanan Masjid Jami’ al Sofwah
Seorang Sahabat Anshar bertanya kepada Rasulullah Shollallahu ‘alaihi Wasallam, “ Siapakah orang Mukmin yang paling utama?“, Jawab Nabi Shollallahu ‘alaihi Wasallam, “Yang paling baik akhlaknya“. Di lain hadits, Nabi Shollallahu ‘alaihi Wasallam bersabda, ” Sebaik-baik generasi adalah generasiku, kemudian yang sesudahnya, lalu yang sesudahnya.”
Nilai kebaikan menurut ajaran Islam adalah satu kesatuan dan tidak dikotomis, sehingga tidak mungkin para sahabat menyandang gelar generasi terbaik, sementara akhlak mereka tidak baik.
Sebagian kalangan, begitu teguh dan penuh gairah dalam membela dan mendakwahkan Akidah dan as-Sunnah, tetapi ibadahnya asal-asalan. Dan akan lebih parah jika sebaliknya; ibadahnya kuat, akhlaknya penuh pesona, tetapi akidahnya penuh dengan syubhat dan khurafat, bahkan terbiasa melakukan bid’ah. Sebagian lagi ada orang yang begitu bergelora menyebarkan dakwah as-Salaf ash-Shahih, tapi dalam sikap dan adabnya begitu kering dari nilai hikmah dan kelembutan, hingga sering terdengar selentingan bahwa kelompok Salafiyah itu, identik dengan sikap keras, kasar, dan tak bersahabat.
Seorang Ahlus Sunnah sejati adalah Ahlus Sunnah dalam Akidah, Ahlus Sunnah dalam ibadah, dan Ahlus Sunnah dalam akhlak. Dan ini tercermin secara utuh menjadi satu kesatuan pada pribadi-pribadi kalangan as-Salaf ash-Shahih yang dinyatakan Rasulullah Shollallahu ‘alaihi Wasallam sebagai generasi terbaik tadi.
Pemateri:
Ustadz Ahmad Rofi’i, Lc. MM.Pd
Waktu:
Ahad, 29 Januari 2012 M / 6 Rabi’ul Awwal 1433 H.
Jam 08.30 WIB s/d 12.00 WIB
Tempat:
Masjid Jami’ Al-Sofwa
Jl. Raya Lenteng Agung Barat No. 35 Jagakarsa Jakarta Selatan
Telp. (021)78836327, Fax. (021)78836326
Rute:
- Dari terminal Kampung Rambutan: Naik Mikrolet 19 jurusan Depok, turun Gg. Guru [Pom Bensin] Lenteng Agung.
- Dari terminal Depok: Naik Mikrolet 129 atau angkot yang lain jurusan Pasar Minggu, turun di Masjid Jami’ Al-Sofwa Lenteng Agung.
- Dari terminal Manggarai: Naik Mitromini 62, turun terminal Pasar minggu, lalu naik Mikrolet no. 129 atau angkot yg lain jurusan Depok, turun di Gg. Guru [Pom Bensin] Lentang Agung.
- Dari terminal Kampung Melayu: Naik Kopaja 68 ato Mikrolet 16, turun terminal Pasar Minggu, lalu naik Mikrolet no. 129 atau angkot yg lain jurusan Depok, turun di Gg. Guru [Pom Bensin] Lentang Agung.
Contact Person:
- Rifki Solehan, HP. 085227312259.
- Yayasan Al-Sofwa, 021-78836327.
Tabligh Akbar bersama Syeikh Abdurrahman al Qassash
sumber : www.binamasyarakat.com
MUI : Umar Syihab Salah!
INFO PENTING!!!
Pengunjung www.gensyiah.net yang kami hormati, dan kaum muslimin ahlussunnah dimanapun yang kami cintai.
Sejak peristiwa pembakaran pesantren syiah di Sampang pada tanggal 29 Desember 2011, lalu masalah syiah kembali mencuat dan terjadi gonjang ganjing soal syiah, lebih-lebih setelah pembesar-pembesar ormas Islam membela syiah, dan DR. Umar Syihab menyatakan syiah tidak sesat dan mengatasnamakan sebagai ketua MUI atau ketua Umum MUI.
Benarkah MUI menganggap syiah sebagai madzhab yang sah? Atau kelompok yang tidak sesat?
Berikut berita terbaru dari MUI pusat tentang sikap resmi MUI Pusat thd masalah syi’ah :
بِسْـمِ اللّهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْمِ
Dewan Pimpinan MUI Pusat hari Selasa (9 Shafar 1433 H/ 3 Januari 2012) mengadakan rapat rutin. Agendanya membhs masalah syiah. Hasilnya antara lain sebagai berikut :
1. Rapat memutuskan Umar Syihab (salah satu ketua MUI, bukan ketua umum!) bersalah karena menyatakan syiah tidak sesat dengan mengatasnamakan institusi MUI. Yang berhak memberi statement adalah K.H. Ma’ruf Amin (selaku Koordinator Ketua 2 MUI) atau yang ditunjuk oleh Rapim DP MUI.
2. MUI tetap konsisten dengan Keputusan Rakernas MUI tanggal 7 Maret 1984 tentang faham Syiah (yang berbeda dengan ahlussunnah dan wajib diwaspadai).
Kita berharap kepada Allah kemudian kepada para ulama dan kyai yang ada di MUI pusat untuk segera mengeluarkan fatwa tentang sesatnya syi’ah yang memang jelas-jelas sesat, meskipun kita sudah sangat terlambat dari negara-negara islam lainnya yang sudah mengeluarkan fatwa sesat untuk syiah. Dalam kebaikan tidak ada kata terlambat, jika tidak sekarang, ya di waktu yang akan datang.
Sumber : MUI Pusat.
Abu Hamzah Malang, 25 Shafar 1433H/19 Januari 2012
Khusus Untuk Pemuda Syiah (bag. 8)
(189 PERTANYAAN YANG DAPAT MENUNTUN MEREKA
KEPADA AGAMA NABI -Shalallahu alaihi wasalam- DAN AHLUL BAIT)
OLEH
Sulaiman ibn Shalih al-Kharasyi
diterjemah dan disajikan
oleh Abu Hamzah al-Sanuwi
8. Al Kulaini di dalam kitab Al Kafi menyebutkan, “Bahwa para imam mengetahui kapan mereka akan mati dan bahwa mereka tidak mati kecuali karena kehendak mereka sendiri.”1 Sementara Al Majlisi di dalam kitabnya Biharul Anwar menyebutkan suatu hadits yang berbunyi, “Tidak ada seorang pun imam melainkan ia mati terbunuh atau diracun.”2
Jika seorang imam mengetahui perkara ghaib seperti disebutkan oleh Al Kulaini dan Al Hurr Al Amili, maka tentunya dia akan mengetahui makanan dan minuman apa yang akan disuguhkan kepadanya. Jika makanan tersebut diberi racun, maka dia akan mengetahui racun yang ada di dalamnya sehingga ia bisa menjauhinya. Jika dia tetap menyantapnya, berarti dia mati bunuh diri, karena dia tahu bahwa makanan tersebut diberi racun, dengan begitu berarti dia membunuh dirinya sendiri. Padahal Nabi -Shalallahu alaihi wasalam- telah memberitahukan bahwa orang yang bunuh diri berada di neraka. Lalu apakah kelompok Syi’ah rela hal ini terjadi pada imam-imam mereka? (more…)
Komentar